searleffect.com – Pada 12 Mei 2025, terjadi ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai (apkir) oleh TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Insiden ini menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. 

Temuan Komnas HAM

Komnas HAM melakukan pemantauan proaktif pada 15–17 Mei 2025 dan menemukan beberapa hal penting:

  • Pelibatan Warga Sipil Tanpa Pelatihan: Sebanyak 21 warga sipil dipekerjakan sebagai tenaga harian lepas dengan upah Rp150.000 per hari tanpa pelatihan atau sertifikasi resmi dalam pemusnahan amunisi. 
  • Penyebab Ledakan: Ledakan diduga dipicu oleh sisa detonator yang ditimbun menggunakan campuran urea, bukan metode standar seperti penenggelaman di laut. Sebelumnya, terjadi perdebatan antara Komandan Gapusmus dan koordinator pekerja warga terkait penanganan sisa detonator. 
  • Dampak Lingkungan dan Psikologis: Getaran dari pemusnahan amunisi menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan kubah masjid, serta menimbulkan trauma pada anak-anak di sekitar lokasi. 

 

Rekomendasi Komnas HAM

Komnas HAM mengeluarkan beberapa rekomendasi:

  1. Menghentikan Pelibatan Sipil: TNI dan Polri diminta tidak lagi melibatkan warga sipil dalam kegiatan berisiko tinggi seperti pemusnahan amunisi. 
  2. Evaluasi Lokasi dan Mekanisme: TNI diminta mengevaluasi lokasi dan mekanisme pemusnahan amunisi untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan terhadap standar operasional. 
  3. Pemulihan Korban: TNI dan pemerintah daerah diminta memberikan dukungan pemulihan bagi keluarga korban, mencakup aspek fisik Website, psikologis, sosial, dan ekonomi. 
  4. Pengembalian Fungsi Kawasan: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diminta mengembalikan fungsi kawasan konservasi yang digunakan untuk pemusnahan amunisi. 

Respons TNI AD

TNI AD menyatakan akan menjadikan temuan Komnas HAM sebagai bahan evaluasi dan berkomitmen untuk terbuka terhadap masukan konstruktif. 

 

Insiden ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan perlindungan hak asasi manusia dalam kegiatan militer. Diharapkan evaluasi dan perbaikan yang dilakukan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

By admin