searleffect.com – Pemerintah Indonesia telah menetapkan rencana untuk membangun PLTN pertama pada tahun 2027, dengan target operasional pada tahun 2032. Proyek ini telah dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 PT PLN (Persero). Lokasi pembangunan direncanakan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, dengan kapasitas awal sebesar 250 megawatt (MW).
Kerja Sama Internasional
Untuk mewujudkan proyek PLTN, Indonesia sedang menjajaki kerja sama dengan enam negara, termasuk Rusia dan Inggris. Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengadakan pertemuan dengan Wakil CEO Rosatom, Kirill Komarov, untuk membahas potensi kolaborasi dalam pengembangan teknologi nuklir. Selain itu, perusahaan asal Singapura, Thorcon, telah mengajukan proposal untuk membangun reaktor modular kecil (SMR) di Indonesia.
Target Energi Nuklir 2040
Sebagai bagian dari strategi transisi energi, Indonesia menargetkan kapasitas pembangkit nuklir sebesar 10 gigawatt (GW) pada tahun 2040. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencapai netralitas karbon sebelum tahun 2050.
Dukungan Kelembagaan dan Regulasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) sedang mempersiapkan regulasi terkait pengembangan PLTN. Pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan PLTN apung sebagai alternatif untuk mempercepat penyediaan listrik di daerah terpencil.
Tantangan dan Prospek
Meskipun pembangunan PLTN menawarkan solusi energi bersih, tantangan seperti biaya tinggi, waktu konstruksi yang panjang Website, dan kebutuhan akan tenaga kerja terampil harus diatasi. Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem nuklir yang aman dan berkelanjutan, termasuk pelatihan sumber daya manusia dan pengelolaan limbah radioaktif.
Dengan langkah strategis ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam diversifikasi sumber energi dan pencapaian target emisi nol bersih, membuka peluang kerja sama internasional dan investasi di sektor energi nuklir.